Sheffield - Pernah merasa diri Anda terbangun tapi tidak bisa bergerak? Jika ya maka kemungkinan besar apa yang Anda rasakan tersebut adalah fenomena sleep paralysis atau juga populer disebut 'ketindihan'. Fenomena ini biasanya muncul saat jam tidur tubuh terganggu dan menurut penelitian terbaru kemungkinan juga karena faktor genetik.
Peneliti sebelumnya hanya bisa menduga bahwa rasa stres dan kecemasan adalah faktor besar pemicu sleep paralysis. Tapi, Daniel Denis psikolog dari University of Sheffield di Inggris menemukan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) seseorang juga ikut berkontribusi terhadap sleep paralysis.
Ia dan rekannya meneliti 862 kembar identikal dan kembar biasa dalam studi yang telah dipublikasi di jurnal Sleep Research. Denis membandingkan data sleep paralysis lewat survei pada kembar identik yang DNA-nya hampir sama dengan kembar biasa yang DNA-nya hanya setengah mirip. Hasilnya ia menemukan DNA memiliki peran 50 persen bahkan lebih terhadap episode sleep paralysis.
Peneliti lebih jauh melihat DNA para responden yang mungkin berkaitan dengan sleep paralysis. Mereka membandingkan variasi gen PER2 yang mengatur ritme kikardian atau jam tidur tubuh dan Denis mengatakan beberapa orang yang alami sleep paralysis ternyata memiliki variasi PER2 tertentu.
"Sleep paralysis tampaknya memiliki komponen genetik di dalamnya, penelitian yang akan datang harusnya berusaha untuk mengidentifikasi kandidat gen-gen yang mungkin terlibat," tulis Denis yang mengatakan bahwa temuannya adalah penelitian pertama dan perlu diperkuat kembali seperti dikutip dari jurnal Sleep Research pada Jumat (20/2/2015).
Di Indonesia fenomena ketindihan dipercaya sebagai pekerjaan mahluk halus. Hal ini disebabkan karena mereka yang mengalaminya tidak bisa bergerak dan seringkali berhalusinasi ada 'mahluk' lain di ruangan yang menahan badan.
Sumber : Detik(Dot)Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Inget , jangan pake kata kata kasar . kalo sampe ada kata kasar yg ke ketik , Kepala Lu Putus ...